Saturday, January 7, 2017

Kuliah : Keutamaan tidur dalam keadaan suci

Sebelum menutup lembar kegiatan hari ini dengan istirahat di malam hari, mari kita membasuh muka dan anggota badan lainnya dengan air wudhu. Sebab bila kita tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bermalam bersama kita dan mendoakan diri kita dengan ampunan.

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ بَاتَ طَاهِرًا بَاتَ فِي شِعَارِهِ مَلَكٌ، لاَ يَسْتَيْقِظُ سَاعَةً مِنَ اللَّيْلِ إِلاَّ قَالَ الْمَلَكُ:  اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِعَبْدِكَ فَلاَنًا، فَإِنَّهُ بَاتَ طَاهِرًا.

Barang siapa yang bermalam dalam keadaan suci, maka ada satu malaikat ikut bermalam di syi’ar-nya. Tidaklah ia terbangun sesaat pada malam hari melaikan malaikat itu berkata: “Ya Allah, berilah ampunan bagi hamba-Mu Fulan, sebab ia bermalam dalam keadaan suci.”
(Hadis hasan riwayat Ibnul Mubarak. Lihat: ash-Shahihah No 2539)

Wudhu 
Gambar ehsan Google.


Pada riwayat lain beliau bersabda:

طَهِّرُوْا هَذِهِ اْلأَجْسَادَ طَهَّرَكُمُ اللَّهُ، فَإِنَّهُ لَيْسَ عَبْدٌ يَبِيْتُ طَاهِرًا إِلاَّ بَاتَ مَعَهُ مَلَكٌ فِي شِعَارِهِ، لاَ يَنْقَلِبُ سَاعَةً مِنَ اللَّيْلِ إِلاَّ قَالَ: اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِعَبْدِكَ، فَإِنَّهُ بَاتَ طَاهِرًا.

Sucikanlah tubuh kalian -semoga Allah menyucikan kalian-, sebab tidaklah seorang hamba bermalam dalam keadaan suci, melainkan akan ada satu malaikat ikut bermalam di syiar-nya, tidaklah ia berbalik sesaat pada malam hari melainkan malaikat itu berkata: “Ya Allah, ampunilah hamba-Mu Fulan, sebab ia bermalam dalam keadaan suci.
(Hadis hasan. Lihat Shahih al-Jami’ No 3936)

Arti “ syiar “ pada hadis di atas adalah pakaian, kain atau semisalnya yang menempel pada badan seseorang.

⭐️SEKIRANYA MENINGGAL PADA MALAM ITU⭐️

Bila seseorang bersuci, kemudian membaca doa di bawah ini, kemudian ternyata ia meninggal dunia pada malam harinya, maka ada keutamaan khusus baginya.

Dari al-Bara' bin 'Azib a ia berkata: Nabi shallallahu alaihi wa sallam berkata kepadaku: "Apabila engkau hendak mendatangi tempat tidurmu maka wudhulah seperti wudhu untuk shalat, kemudian rebahkan (badanmu) di atas bahu sebelah kanan kemudian ucapkanlah:"

اللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ وَجْهِيْ إِلَيْكَ، وَفَوَّضْتُ أَمْرِيْ إِلَيْكَ، وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِيْ إِلَيْكَ، رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ، لاَ مَلْجَأَ وَلاَ مَنْجَا مِنْكَ إِلاَّ إِلَيْكَ، اللَّهُمَّ آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِيْ أَنْزَلْتَ وَنَبِيِّكَ الَّذِيْ أَرْسَلْتَ.

[Ya Allah, aku serahkan wajahku kepada-Mu, aku pasrahkan urusanku kepada-Mu, dan aku sandarkan punggungku kepada-Mu dengan penuh harap (akan rahmat-Mu) dan cemas (akan siksa-Mu), tiada perlindugan dan pertolongan dari (siksa-Mu) kecuali hanya kepada-Mu, ya Allah aku beriman dengan kitab-Mu yang telah Engkau turunkan dan Nabi-Mu yang telah Engkau utus].” Apabila engkau meninggal dunia pada malam itu, niscaya engkau dalam keadaan fitrah (di atas sunnah). Dan jadikanlah doa tersebut sebagai ucapan terakhirmu.
(Hadis Riwayat. al-Bukhari No 247)

Semoga Allah memberikan taufik kepada kita untuk menerapkan hadis ini setiap hari. Allahumma aamiin. 

Share, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu dari yang anda bagikan dan Allâh membalas anda dengan kebaikan karena telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ.

No comments :

Post a Comment

Ada robot tak??? Setiap komen yang di tinggalkan disini akan di kunjung balas ke blog tuan-tuan sebagai tanda terima kasih... Sudi-sudilah tinggalkan komen kome kat sini ye... Terima kasih...